Sejatinya, seperti apapun tulisanku di sini, semua masih tertuju untukmu, entah sampai kapan. Meski hidup serasa berlari, namun luka tak pernah sembuh. Ia bagai bayang bayang, pada sebuah sanjak . aku dan kenangan tentangmu, masih selalu bersekutu. Perpisahan tak pernah dilupakan , meski kesedihanku terus berpasrah pada keadaan.
Sejatinya, namamulah muara segala doa semua harapan, meski kenyataannya hanya luka. kerinduanku belum mendapat titik terang, masih saja membuatku tersesat pada sebuah kenyataan.
Sejatinya, sunyi ini akan terus mengetuk pintu hati ku yang diam, pasrah pada semua kesakitan. Tanpa ada pilihan, hatiku masih menampung segala kesedihan karena sejak kau pergi, cintaku mati terkubur disini.
Sejatinya, hidup seharusnya tidak untuk mengeluh dan mengaduh. Karena hidup adalah untuk mengolah ide dan harapan untuk mengukir cerita di suatu masa nantinya"
Skendi, 29 Oktober 2022
No comments:
Post a Comment