Senja sepertinya kan usai
Haripun lambat-laun mulai gelap
Sebentar lagi tak ada terang
Berganti sudah waktu menjemput malam
Malam adalah sepiku
Ditemani guling yang membisu
Sadari merindu dekapan
Namun apalah daya heninglah peraduanku
Seperti inilah kisah malamku
Hening menjadi teman setia
Terjaga kala tidur sedih jua ternyata sendiri
Mendekap raga yg sekarat
Ingin bertanya pada bintang
Mengapa hening malam-malamku
Tak bolehkah merasai rindu
Diantara cinta yg terpasung
Ada jeritan tak mampu bersuara
Menatap rembulan rindu senyuman itu
Bilakah malamku adalah kehangatan
Betapa merindu membunuh sepi
Oh malam yang hening
Desau angin pun ikut memeluk
Membuat aku merintih dalam jiwa
Ingin berderai namun ku adalah perkasa
Tak harus mengharu terlihat gagah
Walau patah sayapku kala terkapar sendiri
Namun ku ingin memetik bintang di antara gelapnya malam
Ku akan ciptakan bahagia hidup agar duniapun tahu ku mampu mengalahkan keheningan dlm jiwa
No comments:
Post a Comment