Di kelam malam, ku tatap rembulan,
Berbisik lirih dalam hati yang diam.
Aku bukan dia, yang kau dambakan,
Namun cintaku, tak pernah surut .
Mungkin dia adalah bayang sempurna,
Mengisi mimpimu dengan senyum dan tawa.
Tapi aku, dengan segala kekurangan,Menawarkan cinta yang tulus dan nyata.
Di setiap langkah, di setiap hembusan,Namamu terukir dalam doa yang ku panjatkan.
Aku bukan dia, namun cintaku setia,
Meski harus menunggu di batas asa.
Biarlah waktu menjawab semua tanya,Apakah cintamu kan temukan aku di sana.
Karena aku percaya, dalam ketulusan jiwa, Kasih yang sejati takkan pernah sia-sia.
Di ujung penantian, di pelukan asmara,Aku akan tetap ada, meski tanpa raga.
Aku bukan dia, namun aku adalah aku,Yang mencintaimu, segenap jiwa dan rindu.
Skendi, 17 Juli 2024
No comments:
Post a Comment