Rindu terkabung dalam diam yang panjang
Tersekat di antara pasungan jarak dan waktu
Jemari aksara meliuk lentik penuh harap juang
Hanya ingin tahu dan menatap perihal kabarmu
Di balik tirai hati selalu ada resah yang liar
Yang mencoba merengkuh punggung cinta
Tapi bersambut legam hanya serpihan nanar
Dari separuh kabarmu pun tak kudapati ada
Bahkan titah rasaku mendayu rayu tiada jemu
Untukmu puja yang selalu memanggil namamu
Menikmati harumnya tubuh kasih yang kau beri
Hingga gusar kini meracau tak nak berdiam diri
Sungguh tuan aku di sini takut akan kehilangan
Dari ikatan kita yang terlanjur mematri di hati Bagaimana bisa lewati sendiri tanpa kenang
Kau selayaknya udara yang ku hela tanpa henti
No comments:
Post a Comment