Tiap bait yang kau tulis menusuk relung hati ini.
Mengungkit luka yang telah kupendam dalam sunyi.
Senja yang dulunya indah dan membawa harapan,
Kini terasa asing, hanya menyisakan penyesalan.
Aku pun mengenang setiap tawa yang dulu ada,
Namun kini semua hilang, seperti pasir terbawa gelombang.
Kepergianmu menciptakan jurang yang tak bisa kutembus,
Meninggalkan diriku rapuh, hancur, dan tak berdaya.
Rindu ini bak duri yang menancap di jantung hati,
Tak terucap, tak tersampaikan, hanya menyiksa diri.
Bagaimana mungkin aku melupakan segala janji,
Saat kau pergi tanpa kata, tanpa peduli.
Apakah semua kenangan itu hanya kebohongan?
Apakah cinta yang kau beri hanyalah tipuan?
Karena kini, senja hanya menampilkan bayangan suram,
Menggambarkan diriku yang sendiri, tenggelam dalam diam.
Mungkin kau tak tahu betapa sakitnya kehilangan,
Betapa pedihnya menghadapi kenyataan yang tak terelakkan.
Namun, meski hancur, meski hatiku remuk,
Aku takkan meminta kau kembali, meski hanya sejenak.
Karena mungkin cinta ini terlalu tulus untukmu,
Terlalu dalam hingga aku yang harus terluka.
Dan biarlah kenangan ini terkubur bersama senja yang memudar,
Karena aku tahu, hanya di situ aku bisa benar-benar melupakan.
No comments:
Post a Comment