Aku pernah merasa penting di kehidupan seseorang. Dipandangi, dikagumi, ditemani. Dan akhirnya di tinggalkan. Namun bukan dia yang mengecewakan, tapi harapanku yang mungkin berlebihan.
Bolehkah aku menyesali sakit ini?
Aku tahu semua atas salahku, kekuranganku. Menangis pun kamu tak lihat. Tapi, sungguh sakitku begitu parah untuk sekedar menangisi kepergianmu.
Kamu tidak berubah, hanya saja wujud aslimu telah kau perlihatkan. Terimakasih membawaku ke titik tenggelam yang ku kira sebuah perasaan, namun ternyata hanya aku yang punya rasa itu, sedangkan kamu tidak. Pergilah, sekarang aku sudah berhenti, dan menyerah.
Sekarang, satu-satunya yang ku punya hanyalah keikhlasan, tapi bukan berarti melupakan. Mendoakan segala kebaikanmu, bahkan meski bukan aku yang bersanding disampingmu, bukan aku yang kamu pilih. Dan yang bisa ku lakukan adalah menatapmu dari kejauhan.
No comments:
Post a Comment