Perjalan
nan tersayang
Ayah
berprofesi sebagai Guru dan telah
pensiun di tahun 2015 dan ibu hanya ibu rumah tangan yang tak punya penhasilan
tetap. Mereka tinggal di kabupaten Fakfak .Mereka bekerja di kebun dan sesekali mereka memecah batu . Di
kebun mereka menanam bermacam sayur , mereka juga menanam keladi. Hasil tanaman
sayur akan di jual di pasar dan sebagianya di bawah kerumah. Untuk hasil paneng
keladi digunakan untuk kehidupan kesehariannya..
Mekipun
orangku hidup sederhana, jangan dipandang enteng. Yang jelas, sekarang
aku adalah mahasisiswi disebuah perguruan tinggi swasta, yang nama
pemiiknya sangat terkenal sebagai pengusaha ,politikus serta gubernur. Lokasi
kampusnya pun strategis di pusat kota jogjakarta dan sekarang aku siap selesai kuliah S-1. Tinggal satu semester lagi.
Aku
anak pertama dari 10 bersaudar ,aku masih ingat ayah dan ibu untuk mengizinkan
aku melanjutkan pendidikan tinggi di pulau Jawa, sendirian lagi. Soalnya aku
adalah anak perempuan.
Pernah
Waktu di Fakfak papua barat ,Ayah dan ibuku membujuk agar aku melanjutkan
pedidikan tinggi di kota B , yang mempunyai sejumlah perguruan tinggi. aku
bilang tidak mau, karena di kota itu paling-paling kita selesai S-1 dengan minim
pengalaman.
Aku
bilang, untuk apa ayah kerja keras cari uang, jadi aku dan adik adik harus lanjut pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Akhir perdebatan itu, ayah dan ibuku setuju
aku melanjutkan pendididikan tinggi di pulau Jawa, pokoknya di perguruan tinggi
yang punya reputasi baik,
Ayah
dan ibuku, sekalipun kehidupannya pasapasang tapi Mereka pasti mampu
menyediakan biaya kuliahku, meskipun cukup mahal. Mereka pasti
mampu mengirim uang untuk bayar kampus, biaya transportasi, dan biaya hidup
sehari-hari..
Kini,adik
nomor dua yang pernah berkuliah bersamaku di jogjakarta lebih dulu pulang papua,
aku juga tidak tau alasannya apa” tapi
yang jelas ia telah pulang papua. Bisa di katakan putus kuliah. Tapi aku bangga
mempunyai adik seperti dia, walau gagal kuliah ia masih mampu berkarya dengan
sedikit ilmu yang pernah ia dapatkan di kota study jogjakarta.
Saat
di jogjakarta yang aku masih ingat tentang adikku, ia sederhana dan terus belajar dengan manfaatkan
jaringan internet yang ada di warnet untuk mencari ilmu tambahannya ketika ia masih
kuliah di jogja. Dalam hati aku selalu berharap agar adikku kembali melanjutkan
kuliahnya dijogjakarta.
Di
semester akhirku sekarang ,aku bangga karna adiku juga membatu kedua orang tua untuk
mengirim uang dalam study akhirku. Semoga disuatu saat aku telah berhasil ,aku
ingin membalas budi baik ayah,ibu dan
adikku. CS
No comments:
Post a Comment