KIMIA POLITIK BELUM MENYATU Bagian 1

 

"KIMIA POLITIK BELUM MENYATU" 

( refleksi Harlah 18 HANURA  ) 

Djafar Badjeber*

Dalam bulan Desember 2024 ini Partai HANURA akan memasuki usia ke 18 tahun. Sebuah usia yang relatif sudah menanjak dewasa. 

Untuk mengingatkan para pengurus diberbagai tingkatan, bahwa Partai Hanura didirikan dengan gagasan besar. Juga bukan karena kekuasaan semata, partai ini didirikan. Secara prinsipil lahirnya Partai Hanura tidak untuk menambah deretan panjang daftar ParPol  di Indonesia. Namun karena ada harapan besar tentang bangsa Indonesia yang maju, unggul, sejahtera dan mandiri. 

Oleh karena itu setiap anggota wajib membaca, mempelajari, menjiwai serta mempraktekan kaidah, nilai dan ruh Partai Hanura untuk membangun identitas poltik yang kuat. Maka anggota ( baca pengurus  ) berkewajiban memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang komitmen Partai Hanura, sehingga mereka mengerti, memahami dan kemudian ikut memiliki Partai Hanura. Memang cita- cita ideal tersebut belum terlaksana secara sistimatis , masif dan kontinu. ( Perubahan  membutuhkan gerakan. Gerakan memerlukan kekuatan. Kekuatan legal formal  dan konstitusiinal adalah kekuatan politik  ) 

Diusia ke 18 tahun ini kita patut merenungi bagaimana perjalanan Partai Hanura ditengah masyarakat Indonesia. Apakah eksistensi Partai Hanura sudah banyak diketahui

rakyat, apakah Hanura sudah dapat diterima dan didukung, apakah struktur partai sudah terbentuk disemua level dan bekerja secara optimal, bagaimana pembinaannya, bagaimana pendanaannya? Semua itu menjadi benchmark bagi suksesnya sebuah partai. 

Selain dari itu apakah kepengurusan semua level memiliki literasi dalam tata kelola partai, apakah sejumlah kepengurusan memiliki modal sosial dan jejaring dengan masyarakat, sejauhmana  komunikasi dengan segmentasi yang ada didaerah, apa kontribusi politik anggota legislatif Hanura terhadap konstituen dan adakah manuver politik yang berarti untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Atau masih ada anggota legislatif yang terkooptasi dengan kekuasaan lokal. 

Soal kimia politik belum menyatu patut menjadi perenungan kita semua. Dari perspektif penulis  mencoba membedah perjalanan Partai Hanura, dimana semangat ke-Hanura-an di internal kita belum menyatu, belum merata, belum klop,, belum tuntas. Masih belum satu persepsi dan belum satu arah serta semangat. Masih ada saling curiga, adanya geng,  saling gesekan, saling menjatuhkan, ABS, kurang saling menghargai, bahkan struktur dibawah kurang menghargai pimpinan yang penting merasa sudah dekat dengan atasan. Akibat merasa sudah dekat dengan pimpinan pengurus lainnya gak dihitung. 

Inilah beberapa catatan kritis tentang eksistensi partai Hanura yang di downgrade oleh pelaku sendiri sehingga keberadaan-nya tidak diperhitungkan ditengah masyarakat. Padahal masyarakat punya cara pandang tersendiri atas prilaku pengurus. Cobalah biasakan mendengar pendapat pengurus lainnya maupun masyarakat. Berapapun biaya yang kita keluarkan hanya akan sia-sia bila bukan karena aspirasi dan tidak menyentuh substansi masalah. 

Organisasi sayap

(Orsap  ) Partai Hanura adalah amanat AD, maka pembentukannya harus secara masif dan terstruktur sampai ketingkat terbawah. Gerakan dan kegiatan orsap merupakan elemen penting di ParPol, aktifitasnya lebih bebas dan bisa masuk kesemua segmentasi didalam masyarakat. Olehnya masalah orsap ini harus dibentuk dan diberdayakan. Keberadaannya bisa membantu partai dalam rekruitmen anggota sekaligus mendulang suara saat Pemilu. 

Sebagai pimpinan partai , kita butuh lokomotif tangguh, lincah, dan punya visi jelas, mesin partai harus  berjalan meskipun ritme-nya disesuaikan dengan kondisi setempat. Kalau partai hanya menunggu instruksi dan pasokan bahan bakar dari pusat, tentu bukan partai perjuangan dan pengabdian. Pondasinya pasti rapuh, semangatnya diukur dengan uang. Sebagai partai organik seperti jamur dimusim hujan, tumbuh dimana saja dalam keadaan bagaimanapun juga, mampu menghidupi dirinya sendiri dengan memanfaatkan lingkungannya. 

Berpartai itu 

bagaikan lari marathon, memiliki enduro,  menghitung kecepatan, tanjakan, tikungan dan turunan sehingga stamina tetap terjaga. Maka disemua strukktur dibutuhkan manusia lokomotif yang kreatif. 

Perlu kita sadari Partai Hanura dibangun sebagai bagian dari solusi masalah  bangsa. 

Jabatan bukanlah tujuan akhir dari perjuangan. Ia hanya instrumen untuk melakukan  berbagai langkah guna mencapai sasaran yang sesungguhnya, yaitu Kesejahteraan Rakyat Indonesia tercinta 🇮🇩 🙏

     Des2024

Penulis* ; Salah satu pendiri, dan tim 9 pembentukan awal Partai Hanura seluruh Indonesia thn 2006/2007. Ketua Bid Pertanian, Ketua Bid Organisasi, dan Plt Sekjen ( sekitar 1 bln), saat ini Waketum merangkap Ketua DPD Hanura DKI Jkt.