_Di sebuah kampung kecil yang dikelilingi bukit berbatuan dan hutan tropis, seorang pemuda bernama Randi menjalani hidup dengan kerja keras dan kesabaran. ia bukan anak pejabat, bukan pula anak orang kaya. Ayah dan ibunya adalah petani sederhana yang menggantungkan hidup dari hasil menanam dikebun.
Setelah lulus SMA, Randi tidak melanjutkan kuliah seperti teman-temannya. ia memilih tinggal di kampung, bekerja sebagai pemecah batu dan pencari gaharu di hutan. Setiap pagi ia memikul palu dan betel ke tempat lokasi pecah batu, memecah batu hingga sore. Sesekali, ia masuk hutan dengan karung, parang dan kapak, berharap menemukan kayu gaharu yang bisa dijual untuk menambah penghasilan.
Hidupnya tampak berat, tapi ia tidak pernah mengeluh. Dari hasil menjual batu dan gaharu, Randi menabung sedikit demi sedikit. Bukan untuk kesenangan pribadi, tapi untuk sebuah mimpi: menyekolahkan istrinya hingga sarjana.
hari ,bulan bahkan tahun berganti, sang istri diwisuda. Randi datang dengan pakaian sederhana, tapi dengan hati yang penuh kebanggaan. Di balik senyumnya, ada kisah kerja keras dan pengorbanan yang tidak banyak orang tahu.
Tak berhenti sampai di situ, dari penghasilan yang sama, Randi perlahan membangun rumah permanen untuk keluarganya. Rumah cukup besar dan kokoh,kini rumah itu tempat tinggal bagi istri, anak-anak bahkan keluarganya .
Kemudian, Randi memberanikan diri mengikuti tes CPNS dengan hanya bermodalkan ijazah SMA. Banyak orang meremehkannya, tapi ia belajar dengan tekun. Ketika pengumuman hasil tes keluar, Randi dinyatakan lulus sebagai CPNS. Beberapa tahun sebelumnya, sang istri telah PNS.
Dari gaji yang mereka terima, Randi memilih untuk menyekolahkan adiknya. Anak itu dulunya sering ikut mencari gaharu di hutan, kini duduk di bangku kuliah. Pada tahun 2023, adiknya lulus dan diwisuda. Dan pada tahun 2024, ia ikut tes CPNS dan berhasil lulus.
Namun, perjuangan Randi belum selesai. Setelah menjadi PNS, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ia kuliah sambil bekerja, membagi waktu antara kantor, rumah, dan tugas-tugas kuliah. Akhirnya, Randi pun diwisuda, menjadi sarjana dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah.
Kini, anak sulung Randi sedang menempuh kuliah dan sudah mencapai semester lima. Ayah dan ibunya masih hidup, masih berkebun seperti biasa. Tapi mereka tahu, hasil dari ladang mereka telah berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih besar: anak yang berhasil membawa perubahan nyata dalam keluarga.
Setelah lulus SMA, Randi tidak melanjutkan kuliah seperti teman-temannya. ia memilih tinggal di kampung, bekerja sebagai pemecah batu dan pencari gaharu di hutan. Setiap pagi ia memikul palu dan betel ke tempat lokasi pecah batu, memecah batu hingga sore. Sesekali, ia masuk hutan dengan karung, parang dan kapak, berharap menemukan kayu gaharu yang bisa dijual untuk menambah penghasilan.
Hidupnya tampak berat, tapi ia tidak pernah mengeluh. Dari hasil menjual batu dan gaharu, Randi menabung sedikit demi sedikit. Bukan untuk kesenangan pribadi, tapi untuk sebuah mimpi: menyekolahkan istrinya hingga sarjana.
hari ,bulan bahkan tahun berganti, sang istri diwisuda. Randi datang dengan pakaian sederhana, tapi dengan hati yang penuh kebanggaan. Di balik senyumnya, ada kisah kerja keras dan pengorbanan yang tidak banyak orang tahu.
Tak berhenti sampai di situ, dari penghasilan yang sama, Randi perlahan membangun rumah permanen untuk keluarganya. Rumah cukup besar dan kokoh,kini rumah itu tempat tinggal bagi istri, anak-anak bahkan keluarganya .
Kemudian, Randi memberanikan diri mengikuti tes CPNS dengan hanya bermodalkan ijazah SMA. Banyak orang meremehkannya, tapi ia belajar dengan tekun. Ketika pengumuman hasil tes keluar, Randi dinyatakan lulus sebagai CPNS. Beberapa tahun sebelumnya, sang istri telah PNS.
Dari gaji yang mereka terima, Randi memilih untuk menyekolahkan adiknya. Anak itu dulunya sering ikut mencari gaharu di hutan, kini duduk di bangku kuliah. Pada tahun 2023, adiknya lulus dan diwisuda. Dan pada tahun 2024, ia ikut tes CPNS dan berhasil lulus.
Namun, perjuangan Randi belum selesai. Setelah menjadi PNS, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ia kuliah sambil bekerja, membagi waktu antara kantor, rumah, dan tugas-tugas kuliah. Akhirnya, Randi pun diwisuda, menjadi sarjana dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah.
Kini, anak sulung Randi sedang menempuh kuliah dan sudah mencapai semester lima. Ayah dan ibunya masih hidup, masih berkebun seperti biasa. Tapi mereka tahu, hasil dari ladang mereka telah berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih besar: anak yang berhasil membawa perubahan nyata dalam keluarga.
Rumah Randi berdiri kokoh, penuh kehangatan. Di didalamnya ada nilai-nilai kehidupan yang kuat: kerja keras, pengorbanan, dan cinta keluarga.
Randi telah membuktikan bahwa dari batu dan gaharu, masa depan bisa dibangun.
.png)
No comments:
Post a Comment