Kuawali
aktifitas dengan puji syukurku kepada
Tuhan, karna masih di berinafas untuk melihat betapa indah dan besarnya kuasaNya
yang menciptakan segala isinya dengan sangat sempurna.
Sorong
Selatan terkenal dengan julukan Kota 1001 Sungai. Banyak tempat wisata yang
bisa menjadi Destinasi saat berlibur. Hari ini aku mulai melangkahkan menuju
persimpangan jalan untuk menunggu ojek. Saat berada di ojek, aku melihat kiri
dan kanan banyak perubahan. Pemerintah Sorong Selatan ternyata sudah menata
jalan dua jalur dari SMP2 Teminabuan sampai Kompleks kantor bupati sesna.
Terlihat
masyarakat dan kendaraan bermotor sepanjang perjalan teminabuan s/d sesna.
Mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Aku melihat ada seorang
remaja yang duduk di depan rumahnya ,sepertinya dia tidak pergi bersekolah hari
ini, ada juga seorang bapak dengan noken dan kapak bawaannya, seperti ia mau
pergi di kebun. aku melihat juga seseorang memakai
setelan baju ASN yang rapi sepertinya dia seorang yang bekerja di kantor Bupati
sesna.
Asap
kendaraan bermotor menhiasi perjalananku teminabuan s/d kompleks kantor Bupati sesna
dipagi ini. Di persimpangan jalan kajase, aku melihat banyak pengguna kendaraan
beroda dua ( ojek ) saling ngebuk dan
tidak memikirkan keselamatan penumpannya. Apapun yang menjadi alasan untuk ojek
seharusnya keselamatan penumpan
dikedepankan.
Aku
melihat lagi di persimpangan jalan manelek ada beberapa remaja usia sekolah
ngoron disitu. Dari pagi sampai sore ternyata mereka menawarkan pasir milik
mereka kepada pembeli yang mengunakan trek melintasi pandangan mereka. Kulihat
mereka mengunakan celana pendek dengan
topi menutup kepala mereka. Aku merasa mereka saat membutuhkan uang dari hasil
dagang pasirnya. Aku terhening saat melihat
mereka dan bertanya bagaimana jika dagang pasirnya tidak laris, dimana orang tua
mereka, bagaimana dengan sekolahnya, pertanyaan itu sampai sekarang masih belum
terjawab. Aku sangat menghargai usaha mereka dan mengucapkan terima kasih untuk
Tuhan yang selalu memberikan kesehatan bagi mereka.
Di
sepanjang perjalanan aku memperhatikan pemandangan pohon pohon di pertigaan manelek s/d sesna. Sorong Selatan
menyimpan banyak cerita buat pribadiku. Ya sebuah cerita. Tanpa sadar aku sudah
melewati satu cerita hidup.
Aku
sampai disebuah gedung. Spontan saja aku bersuara ,ojek singgah di tempat ini”
suruhku ojek tersebut menghentikan laju motornya. Aku segera turun dan membayar
sesuai jarak tempuh yang dilalui. Kupandangi sejenak bangunan itu.Bangunan yang
kupandangi itu adalah kantor Bupati dengan berlahan aku mulai melangkah
menyusuri setiap sudut bangunan ini. Aku melihat begitu banyak SKPD dan staf
kantor ,terlihat juga masyarakat umum yang datang mengurus keperluan mereka.
Sekedar
menikmati petualan, aku berjalan kearah kantor pemberdayaan perempuan karna
berada disekitar kantor ini terdapat sebuah warung untuk menikmati makan
siangku. Aku mulai memesan menu. “Nasi telur dadarnya satu”, mintaku kepada ibu
penjual itu. “Baik, silahkan ditunggu sebentar ya”, jawab si Ibu dengan
ramahnya. Aku mulai mencari tempat duduk yang masih kosong. Aku duduk di antara
para Pegawai kantoran.Tiba tiba si Ibu penjual tadi datang menyodorkan nasi telur
dadar yang kupesan.“Silahkan dek,”kata si Ibu dengan begitu lembutnya.“Terima
kasih Bu,” sambutku.
Sambil
menikmati santapan makan siang, aku juga melihat suasana di warung makan yang
semakin ramai pengunjun yang datang menikmati beberapa menu yang tersedia di
warung ini. suasana siang ini sangat ramai. Ada yang berkumpul sambil bercerita
persoalan kantornya, ada yang bercerita persoalan keluarga,lingkungan dan
berbagai cerita lainnya.
Sambil
beristirahat aku mulai mengambil sebuah Handphone dari dalam tasku. Aku kembali
membuka galeri untuk melihat foto foto yang kuambil tadi. Aku berpikir sejenak
dan memandangi foto demi foto. Ku pandangi semua foto dan mengucapkan semoga
Sorong Selatan trus berkembang.
Setelah
aku berpetualan di kompleks kantor Bupati Sesna, akhirnya aku pulang. “Terima
kasih atas semua cerita hidup yang ku dapat saat ini.Perjalanan pulang, aku menyadari
kenangan bukan tentang bagaimana kita
mengingat,tapi mewujudkannya dalam bentuk tulisan untuk mengabadikannya.CS
No comments:
Post a Comment