Judul : Berjualan Pinang, Menggapai Mimpi Anak
— Perjuangan seorang ibu demi masa depan anak-anaknya terkadang hadir dari hal-hal yang tampak sederhana. Seperti yang dilakukan oleh Mama Maya (47), seorang perempuan asli Papua yang telah mengandalkan penghasilan dari berjualan pinang eceran selama 15 tahun.
Setiap hari, sejak pagi hingga sore, Mama Maya setia menjaga lapaknya di sudut Pasar Ampera, Kota Teminabuan.
"Saya jual pinang eceran sejak tahun 2007, di tempat ini sampai sekarang," kata Mama Maya saat ditemui pada Senin (23/6/2025).
Buah pinang yang dijajakan Mama Maya diperoleh dari kebun warga yang ia beli di pasar, lalu dijual kembali secara eceran.
"Saya beli pinang dari pasar, dari warga, baru saya jual lagi di sini," ujarnya.
Dari hasil penjualan pinang inilah Mama Maya menopang kebutuhan hidup keluarga kecilnya. Ia membesarkan lima orang anak, dan kini salah satu anaknya, Randi, sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
"Saya bersyukur, walau cuma jual pinang, saya bisa bantu anak saya yang lagi kuliah bahkan satu anak sudah selesai dan gelar sarjana. Tiga adiknya juga masih sekolah, dari sini juga saya kasih uang jajan," tutur Mama Maya dengan nada bangga.
Meski penghasilan dari berjualan pinang tidak selalu menentu, semangat Mama Maya tidak pernah surut. Baginya, pendidikan anak-anak adalah prioritas utama, sekalipun ia harus bekerja keras dan hidup dengan segala keterbatasan.
Kisah Mama Maya menjadi potret nyata bahwa di balik tumpukan pinang yang tampak biasa, tersimpan ketulusan dan pengorbanan seorang ibu — yang ingin melihat anak-anaknya meraih masa depan lebih baik.
No comments:
Post a Comment