Notification

×

Kategori Berita

Tags

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Harapan di Balik Tumpukan Pinang

Monday, 23 June 2025 | June 23, 2025 WIB Last Updated 2025-06-23T17:42:20Z
 
 Judul : Harapan di Balik Tumpukan Pinang

Pagi itu, mentari mulai naik perlahan.
Di sudut sebuah rumah, tampak seorang mama sibuk menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya yang hendak berangkat sekolah.

Usai mereka berangkat, mama pun bersiap-siap. Ia mengemasi beberapa mayang pinang ke dalam keranjang, lalu melangkah menuju Pasar Ampera.

Sesampainya di pasar, mama menggelar dagangannya. Dalam hati, ia berdoa,
"Semoga hari ini pinang-pinang ini laku... supaya bisa kubawa pulang beras untuk dimasak."

Sebab, beras yang dimasak pagi tadi adalah persediaan terakhir di rumah.
Belum lagi, anak sulung yang tengah kuliah di kota, semalam sempat mengabari bahwa ia butuh uang untuk fotocopy tugas kuliah.

Sambil duduk menjaga jualannya, mama termenung.
"Kalau saja semua pinang ini habis terjual, mungkin bisa kuringankan beban anak-anakku…"

Namun, dari pagi hingga malam, hanya tujuh tumpuk pinang yang terjual.
Hasil itu hanya cukup untuk membeli kebutuhan rumah seadanya. Sedangkan anak yang kuliah masih menunggu kiriman uang.

Menjelang malam, telepon berdering. Suara sang anak terdengar,

"Mama... sudah kirim uang untuk fotocopy tugas atau belum?"
Mama menarik napas, berusaha tegar, lalu menjawab,
"Sabar dulu, nak... pinang mama baru laku tujuh tumpuk saja. Di rumah pun, beras sudah habis. Tapi nanti mama coba cari pinjaman uang dulu, siapa tahu bisa mama kirim malam ini."

Tak lama, mama menemui temannya,
"teman... bisa pinjam 200 ribu dulu ka? Mau kirim ke anak yang kuliah. Besok saya jualan, baru saya ganti."

Temannya membalas,
"Aduh, saya cuma ada 150 ribu ini, mama... kasih saja dulu, nanti sisanya gampang."

Dengan rasa lega bercampur pilu, mama segera mengirimkan uang itu ke anaknya. Malam itu, ia pun pulang ke rumah.
Masalah belum benar-benar teratasi. Kini, selain kebutuhan harian yang menunggu, mama juga pulang membawa utang — semua karena jualan hari itu tak cukup laris.

Namun di balik lelah dan cemas, di dalam hati mama tetap tersimpan harapan:
"Besok... mungkin akan lebih baik."

No comments:

Post a Comment

-

================ =

Recent Posts

kunjungi alamat youtube

CHADOS SANGKEK ALAMAT KAMPUNG SKENDI SORSEL

Comments system

Subscribe Us

×
Chados Sangkek update
               
         
   
       
 
"CHADOS": { "SANGKEK": "DESAINER", "WEB": { "INI": "JIKA", "ADA YANG BERMINAT": "", "UNTUK PEMBUATAN WEB": ["BISA HUBUNGIN CHADOS SANGKEK "] } }