Notification

×

Kategori Berita

Tags

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Cerpen Nostalgia: Mahi Tuni & Kenangan di Kampung Pikpik

Friday, 20 June 2025 | June 20, 2025 WIB Last Updated 2025-06-20T18:59:47Z
 
Judul : Cerpen Nostalgia: Mahi Tuni & Kenangan di Kampung Pikpik

Berawal dari panggilan nurani, ayahku mengabdi sebagai seorang guru SD di sebuah kampung terpencil — kampung Pikpik, sejak tahun 1982.

Dulu, untuk sampai ke Pikpik, kita harus berjalan kaki dari kota Fakfak.

Melewati gunung, lembah, dan jalanan terjal yang benar-benar menguji kesabaran.
Perjalanan itu bisa memakan waktu berjam-jam, bahkan sehari penuh.

Ayah bertugas di SD YPK Pikpik selama lebih dari dua puluh dua tahun, dari tahun 1982 sampai awal 2000-an.

Suka dan duka mewarnai hari-hari beliau di sana.
Bersama masyarakat kampung, berbagai kisah indah pun terukir —
kisah yang kini abadi dalam ingatan,
seperti halaman album kehidupan yang tak pernah usang.

Hari ini, ketika aku melihat Mahi Tuni (tembakau khas Fakfak),
kenangan masa kecil itu kembali berputar di benakku.

Dulu, saat masih kecil, aku sering membantu mengupas bagian dalam Pangdoki —
daun pohon nipa yang telah dijemur kering, kemudian dipotong seukuran sebatang rokok.
Dalam bahasa Iha Fakfak, daun itu disebut Pangdoki, dan tembakaunya disebut Mahi.

Suasana khas kampung Pikpik selalu terasa hangat.
Saat ada tamu datang, tuan rumah akan menyuguhkan Mahi Tuni dan Mehak (rokok dan kopi).
Percakapan pun mengalir, diiringi canda tawa, dalam bahasa daerah yang akrab dan penuh kehangatan.

Di sana, aku belajar bahwa keramahan dan jiwa sosial adalah bagian penting dari kehidupan.
Masyarakat Pikpik selalu terbuka, ramah, dan penuh semangat gotong royong.

Aku bersyukur bisa tumbuh di tengah-tengah kehidupan mereka.

Banyak nilai kebaikan yang tertanam di hati: saling menghormati, berbagi, dan hidup sederhana namun penuh makna.

Hari ini, ketika duduk di depan secangkir kopi, di samping laptop sederhana,aku teringat kembali aroma Mahi Tuni di kampung dulu.Kenangan itu tetap hidup —
sebuah warisan nilai yang tak lekang oleh waktu. 

No comments:

Post a Comment

-

================ =

Recent Posts

kunjungi alamat youtube

CHADOS SANGKEK ALAMAT KAMPUNG SKENDI SORSEL

Comments system

Subscribe Us

×
Chados Sangkek update
               
         
   
       
 
"CHADOS": { "SANGKEK": "DESAINER", "WEB": { "INI": "JIKA", "ADA YANG BERMINAT": "", "UNTUK PEMBUATAN WEB": ["BISA HUBUNGIN CHADOS SANGKEK "] } }