Judul: Yang Kau Cari, Ada Dalam Dirimu
Di kaki gunung yang tinggi, di antara kabut pagi dan desir angin yang menyapa dedaunan, seorang lelaki memecah batu. Setiap hari, ia melawan kerasnya alam—keringatnya bercampur debu, tenaganya terkikis waktu.
Suatu hari, ia menatap langit yang membakar.
“Ah, Tuhan... Mengapa Engkau menjadikanku hanya sebagai pemecah batu? Terik ini menyiksa. Betapa enaknya menjadi Matahari—ia bersinar tanpa beban.”
Tuhan mendengar. Dan dalam sekejap, ia menjadi Matahari.
Dengan congkak, ia menyinari bumi. Panas menyebar ke segala arah. Melihat manusia berlari mencari teduh membuatnya merasa berkuasa.
Namun, tiba-tiba awan hitam menutup sinarnya. Dunia jadi gelap dan dingin.
“Apa?! Aku dikalahkan oleh awan? Tuhan... jadikan aku awan. Ia lebih kuat dari Matahari.”
Tuhan mengabulkan. Ia pun menjadi awan hitam, besar dan sombong. Ia melayang-layang, menurunkan hujan, menggulung petir. Dunia tunduk padanya.
Tapi tak lama, datang angin kencang. Awan itu terpecah, tercerai, hilang bentuk.
“Aku kalah lagi! Tuhan, jadikan aku angin. Anginlah yang paling perkasa!”
Ia pun berubah menjadi angin yang mengamuk. Menerjang pepohonan, merobohkan rumah. Ia merasa tak tertandingi.
Hingga suatu saat, ia bertemu dengan batu gunung.
Ia menghantamnya berkali-kali. Tapi batu itu tak bergeming. Tak pecah. Tak roboh.
“Tuhan... jadikan aku batu gunung!”
Dan ia pun menjadi batu. Keras. Diam. Tangguh. Tak tergerakkan oleh apapun.
Ia berpikir, “Kini, akulah yang terkuat.”
Namun, suatu siang yang lengang, datanglah seorang pemuda dengan palu di tangan. Dengan sabar, ia memukul batu itu. Pelan-pelan. Retakan muncul. Sedikit demi sedikit, batu itu pecah.
Dan saat itulah ia sadar...
“Ternyata... yang paling kuat bukan Matahari. Bukan Awan. Bukan Angin. Bahkan bukan Batu Gunung.
Tapi... pemecah batu—yang sabar, bekerja keras, dan setia pada perannya, tanpa ingin menjadi siapa-siapa.”
Dengan hati yang luluh, ia berdoa:
“Tuhan, kembalikan aku menjadi diriku semula—seorang pemecah batu.
Kini aku tahu: Bersyukur dan Nikmati setiap Proses Hidup yang kita Lalui Dalam Keadaan Berdamai dengan Kenyataan.” Karena Yang Kau Cari, Ada Dalam Dirimu
#fyp #foto #teks #cerita #inovasi #teknologi #kisah #proses #pekerja #mesin #pecah #batu
No comments:
Post a Comment